Senin, 21 Juli 2008

Menkopolhukam Widodo AS:

Rekonstruksi Rumah Berbasis Masyarakat
di Nias Berlangsung Baik


Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Widodo AS menyatakan kepuasaannya terhadap pendekatan pembangunan rumah penduduk berbasis masyarakat atau masyarakat sendiri yang membangun rumah mereka dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi di Nias.

“Saya senang dengan pendekatan pembangunan rumah berbasis masyarakat ini. Masyarakat terlihat gembira karena dapat sendiri mengelola keuangan dan sekaligus mengawasinya”, demikian ungkap Widodo AS usai mengunjungi sebuah rumah korban gempa bumi 28 Maret 2008 di Binaka – Nias yang sedang dibangun oleh BRR.

Menkopolhukam Widodo AS bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzeta dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar, sebagai pimpinan Dewan Pengarah BRR NAD-Nias mengadakan kunjungan ke beberapa lokasi proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Nias, Jumat (18/7). Rombongan termasuk Kepala BRR NAD-Nias Kuntoro Mangkusubroto disambut oleh Bupati Nias Binahati B. Baeha dan Bupati Nias Selatan F. Laia serta Kepala BRR Perwakilan Nias William P. Sabandar di Bandara Binaka Gunungsitoli.

Terkait pembangunan rumah korban bencana di Nias, BRR melaporkan bahwa kebutuhan Rehabilitasi dan Rekonstruksi perumahan di Nias mencapai 22.606 unit. Hingga Juni 2008 terbangun 14.467 unit rumah baru. Sedangkan 8.139 unit sisanya dituntaskan sampai dengan tahun 2009. Rehabilitasi telah dilaksaksanakan untuk 1.350 dan sedang dilaksanakan 11.315 unit senilai Rp. 10 juta per-unit; Rp. 2,5 juta dibayarkan pada 2008 dan Rp. 7,5 juta pada 2009.

Rombongan selanjutnya mengunjungi Kantor Bupati Nias yang dibangun dengan arsitek rumah adat Nias. Bangunan yang telah digunakan sejak 1 Juli 2008 ini mulai dikerjakan pada tahun 2006 dengan total anggaran Rp. 34,2 Milyar. Selain Kantor Bupati Nias, rombongan juga melewati lokasi pembangunan kantor DPRD Nias yang hampir rampung, dengan total nilai proyek sebesar Rp. 9,3 Milyar.

Biaya Operasional RSU Gunungsitoli
Di tengajh hujan yang mengguyur Nias, rombongan meneruskan kunjungan ke lokasi RSU Gunungsitoli. Menkopolhukam dan Kepala Bappenas sempat tercengang dengan bangunan rumah sakit yang kini mulai dioperasikan. Menurut Menkopolhukam, rumah sakit yang baru dan mega tersebut harus dipelihara dengan baik.

Untuk itu Menkopolhukam mengharapkan agar segera dipikirkan biaya operasional dan pemeliharaannya. Karena menurut laporan BRR, dalam kondisi operasi penuh, RSU Gunungsitoli membutuhkan biaya Rp. 20-25 Milyar/tahun, sementara dana Pemkab hanya Rp. 5-10 Milyar/tahun.

Pembangunan gedung RSU Gunungsitoliterdiri dari 4 tahap. Tahap I dengan total dana Rp. 10 Milyar bantuan Mercy Malaysia. Tahap II Rp. 15 Milyar bantuan Pemerintah China melalui RANTF. Tahap III Rp. 40 Milyar sumbangan JICS dan Tahap IV Rp. 33 Milyar bantuan Singapore Red Cross. Sedangkan BRR menyediakan dana Rp. 18 Milyar untuk pengembangan kapasitas. Dengan demikian total nilai revitaslisasi RSU Gunungsitoli Rp. 116 Milyar.

Rombongan Menkopolhukam juga sempat mengunjungi SMA Negeri I Gunungsitoli yang telah selesai dibangun dengan dana sumbangan dari Pemerintah Jerman melalui KFW/GTZ. Bangunan sekolah yang dilengkapi dengan furniture serta laboratorium fisika, kimia, biologi dan bahasa ini bernilai Rp. 21.761.803.000.

Menurut rencana rombongan Menkopolhukan akan mengunjungi Pelabuhan Gunungsitoli, bangunan pengamanan pantai dan Pasar Ya’ahowu, namun batal karena hujan deras berlangsung sepanjang hari di Gunungsitoli. Rombongan dijamu makan siang oleh Pemda Kabupaten Nias di Aula Pendopo Bupati Nias dan selanjutnya kembali ke Medan.
_____________
Informasi lebih lengkap:
Emanuel Migo (Manager Komunikasi dan Informasi BRR Perwakilan Nias)
Hp: 0812.6266.799
Email: emanuelmigo@yahoo.com

Tidak ada komentar: